Wednesday, August 19, 2015

Jalan di Luar Negeri yang Menggunakan Nama Tokoh dan Pahlawan Indonesia

RUE SOEKARNO – RABAT, MAROKO
Jalan ini memiliki keistimewaan karena soekarno sendiri lah yang meresmikan jalan ini. Penamaan itu adalah salah satu bentuk penghargaan yang diberikan Raja Muhammad V atas jasa Ir. Soekarno pada Maroko.

MOHAMMED HATTA STRAAT – HARLEEM, BELANDA
Bung Hatta pernah menimba ilmu di negeri kincir angin. Sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang pernah belajar di Belanda, maka pemerintah Belanda melalui walikota RH Claudius mengabadikan namanya sebagai nama jalan di Harleem Belanda.

R A KARTINISTRAAT – AMSTERDAM, BELANDA
Nama R A Kartini dipakai untuk menghormati perjuangan beliau karena telah membela hak-hak perempuan.

SJAHRIRSTRAAT – LEIDEN, BELANDA
Mantan Perdana Menteri Indonesia ini juga terkenal dekat dengan kalangan aktivis politik di Leiden.  Dari sini ia memperluas pergaulannya jadi akhirnya nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah jalan di kota Leiden.

AHMED SOKARNO ST – MESIR
Nama Ahmed diberikan karena soekarno dikenal dengan nama Ahmad Soekarno di Mesir. Dipilihnya nama Soekarno untuk nama jalan karena pada tahun 1955 Sukarno berjasa sebagai pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA).

Peshawar dan Lahore, Pakistan
Saat hubungan antara Pakistan dan India memanas pada tahun 1965, Soekarno mengirim TNI AL di laut selatan untuk membantu pasukan Pakistan. Hingga saat ini, sosok Soekarno masih dihormati oleh Pakistan.

Berkat peristiwa-peristiwa tersebut,Pakistan pun mengabadikan nama Soekarno di dua tempat penting di Pakistan yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar, di Lahore.


Keuntungan dan Kerugian dari hasil Diplomasi

1. Linggarjati
  • Segi positifnya ialah adanya pengakuan de facto atas RI yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera.
  • Segi negatifnya ialah bahwa wilayah RI dari Sabang sampai Merauke, yang seluas Hindia Belanda dulu tidak tercapai.
2. Renvile
Dampak Perjanjian Renville bagi Indonesia
  1. Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya RIS melalui masa peralihan
  2. Indonesia kehilangan sebagian daerah kekuasaannya karena garis Van Mook terpaksa harus diambil Belanda
  3. Pihak RI harus mengambil pasukannya yang berada di daerah kekuasaan Belanda dan kantong-kantong gerilya masuk ke daerah RI
  4. Wilayah RI makin sempit dan dikurung oleh daerah-daerah kekuasaan Belanda
  5. Timbulnya reaksi kekerasan dikalangan pemimpin RI yang mengakibatkan jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin karena dianggap menjual negara ke Belanda
  6. Perekonomian Indinesia diblokade oleh Belanda

3. Roem royen
Keuntungan : 1. belanda mengakui kedaulatan indonesia
                    2. berhentinya baku tembak antara indonesia dengan belanda
Kerugian      : 
1. Negara Indonesia menjadi bentuk serikat

4. Inter Indonesia
Keuntungan  : adanya konsensus yang dibangun melalui Konferensi Intern-Indonesia yang menjadi modal berharga bagi pemerintah RI

5. KMB
Keuntungan :- Kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda
                   - Tak terjadi lagi pertumpahan darang antara Belanda dan Indonesia
Kerugian     :- Indonesia harus membayar hutang belanda sejak tahun 1942
                   - Indonesia dijadikan negara serikat

Mengapa 10 november jadi hari pahlawan ?

-Pertempuran 10 november di surabaya menjadi hari pahlawan bukan karena menang atau kalahnya perang tersebut karna justru perang tersebut indonesia mengalami kekalahan namun karna kegigihan rakyat surabaya yang lebih memilih untuk mempertahankan kotanya walaupun mereka tau akan ada banyak korban dan melawan pasukan inggris dengan semangat yang sangat tinggi.

-Menurut sejarawan Universitas Indonesia (UI) JJ Rizal, soekarno sengaja memanfaatkan momentum itu untuk melegitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi militer.

“Untuk memobilasi kepahlawanan secara militeristik, makanya 10 November dijadikan Hari Pahlawan,” katanya saat berbincang dengan okezone, Rabu (9/11/2011) malam.

Setelah Hari Pahlawan ditetapkan, figur-figur yang secara historis ikut berjuang pun diberi gelar kepahlawanan. Meskipun, kata Rizal, pada perjalanannya tolok ukur kepahlawanan ini tidak mutlak dilihat dari sisi sejarah, melainkan dicampuri kepentingan rezim penguasa.



No comments:

Post a Comment