Assalamu’alaikiun wr.wb
kali ini diartikel
terbaru yang terbit pada tanggal 2 maret 2015 ini dengan bahasa yang berbeda
dari artikel-artikel sebelumnya saya akan menjelaskan salah satu kerajaan di Indonesia
yang saya sukai yaitu kerajaan sriwijaya. Kenapa saya memilih kerajaan
sriwijaya? Karena kerajaan sriwijaya adalah sebuah kerajaan hebat yang
mempunyai wilayah yang sangat luas bahkan sampai ke luar negeri dan juga
sebagai kerajaan yang berhasil menguasai perdagangan di asia-tenggara. Mari kita
bahas Kerajaan ini! Check it out!
Kerajaan
Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berasal dari kata sri yang berarti bercahaya
atau gemilang dan 'Wijaya' yang berarti kemenangan. Jadi Sriwijaya berarti
kemenangan yang gemilang. Kerajaan ini berdiri pada abad ke 7 dengan
raja pertamanya yaitu Dapunta Hyang.
Masa Kejayaan
Kejayaan kerajaan ini
dicapai pada abad 9-10 Masehi. Dengan dikuasainya jalur perdagangan maritim di
aasia tenggara. Antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand,
Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Dengan Sriwijaya yangmendominasii selat
malaka dan selat sunda menjadikan sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan
rempah dan perdagangan lokan yang dikenakan bea cukai atas setiap kapal yang
lewat. Sriwijaya mendapatkan kekayaannya dari jasa pelabuhan dan perdagangannya melayani
pasar Tiongkok dan India.
Keruntuhan Sriwijaya
Kenapa kerajaan Sriwijaya yang begitu hebat bisa
runtuh? Ini semua disebabkan oleh banyak factor,diantaranya adalah:
1.
Serangan yang dilakukan
oleh Rajendra Chola I, orang dari dinasti cholda di koromande,india selatan. Serangan
tersebut membuat pasukan sriwijaya luluh lantah dan membuat perdagangan di
wilayan Asia-tenggara jatuh pada Raja Chola. Namun serangan ini belum
meruntuhkan kerajaan sriwijaya seutuhnya.
2.
Dengan melemahnya
kekuatan militer sriwijaya membuat daerah-daerah taklukan sriwijaya melepaskan
diri sampai muncul Dharmasraya dan Pagaruyung sebagai kekuatan baru yang
menguasai kembali wilayah jajahan Sriwijaya.
3.
Dalam segi ekonomi,
para pedagang yang biasa berdagang di kerajaan sriwijara berkurang karena
daerah strategis yang dulu menjadi daerah taklukan sriwijaya jatuh ke tangan
raja-raja sekitarnya
4.
Munculnya kerajaan
yang kuat seperti Dharmasraya sampai menguasai sriwijaya seutuhnya.
Karena semua factor-faktor tersebut Kerajaan Sriwijaya pun akhirnya runtuh di tangan
Kerajaan Majapahit pada abad ke-13.
Raja-raja yang pernah
memerintah dikerajaan ini dari abad ke-7 sampai ke-13 masehi,adalah sebagai
berikut :
1.
Dapunta Hyang Sri Jayanasa
2.
Sri IndravarmanChe-li-to-le-pa-mo
3.
Rudra VikramanLieou-t’eng-wei-kong
4.
Maharaja WisnuDharmmatunggadewa
5.
Dharanindra Sanggramadhananjaya
6.
Samaragrawira
7.
Samaratungga
8.
Balaputradewa
9.
Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan
10.
Hie-tche (Haji)
11.
Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa
12.
Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi
13.
Sumatrabhumi
14.
Sangramavijayottungga
15.
Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
16.
Rajendra II
17.
Rajendra III
18.
Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
19.
Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
20.
Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali
Warmadewa
Kehidupan Sosial-Ekonomi dan Kebudayaan
Letak Sriwijaya itu sangat strategis yaitu di jalur perdagangan India-CIna.. selain itu sriwijaya juga berhasil menguasai selat malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di asia tenggara sehingga Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional. Dengan dikuasainya selat malaka mempunyai arti penting untuk sriwijaya sebagai kerajaan maritime,sebab banyak kapal asing yang singgah untuk menambah air minum,perbekalan makanan, dan melakukan aktivitas perdagangan.
Dalam bidang agama, kerajaan sriwijaya menjadi
pesat agama Buddha yang penting di asia tenggara dan asia timur. Agama Buddha yang
berkembang disini ialan agama Buddha Mahayana.
Ya! Sekian beberapa penjelasan singkat mengenai
Kerajaan Sriwjaya. Semuga apa yang saya tulis kali ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca sekalian ,mohon maaf apabila mungkin ada kesalahan informasi yang
ada pada artikel ini kerna sesuai pepatah “tak ada gading yang tak retak” ya
sekian dari saya wassalamu’alaikum wr.wb
Le ugaaa
ReplyDeleteLe ugaaa
ReplyDelete