a. Mesolitikum
I.
Peralatan
1. Pebble
(kapak genggam Sumatera = Sumateralith)
Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels
melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya menemukan kapak
genggam. Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan
dengan pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi
penemuannya yaitu dipulau Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut
berasal batu kali yang dipecah-pecah.
2.
Hachecourt (kapak pendek)
Selain
pebble yang diketemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan sejenis kapak tetapi
bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan
hachecourt/kapak pendek.
3.
Pipisan
Selain kapak-kapak yang ditemukan dalam bukit
kerang, juga ditemukan pipisan (batu-batu penggiling beserta landasannya). Batu
pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan juga dipergunakan untuk
menghaluskan cat merah. Bahan cat merah berasal dari tanah merah. Cat merah
diperkirakan digunakan untuk keperluan religius dan untuk ilmu sihir.
alat-alat kehidupan yang ditemukan di goa lawa di Sampung
(daerah Ponorogo - Madiun Jawa Timur) tahun 1928 - 1931, ditemukan alat-alat
dari batu seperti ujung panah dan flakes, kapak yang sudah diasah, alat dari
tulang, tanduk rusa, dan juga alat-alat dari perunggu dan besi. Oleh para
arkeolog bagian terbesar dari alat-alat yang ditemukan itu adalah tulang,
sehingga disebut sebagai Sampung Bone Culture.
II.
Tipe Manusia
Manusia pada zaman ini dari tengkorak-tengkorak yang
ditemmukan menunjukkan cirri-ciri Australomelanesoid.
Ada juga manusia dari
jenis homo sapien,
No comments:
Post a Comment